Bicara soal ikhlas setiap manusia selalu ingin bisa merasakan rasa ini. Beberapa contoh yang sering kita jumpai hehe
"Saya ikhlas melepas kepergiannya, tapi kenapa begitu cepat iya meninggalkan dunia ini?".
"Saya ikhlas melihatnya bersama yang lain mungkin bukan dia jodoh saya, tapi mengapa harus sekarang?".
" Uang saya memang hilang tadi pagi, tapi saya masih tidak tahu siapa yang mengambilnya".
Dari kalimat di atas saya bisa ngambil kesimpulan bahwa mereka semua belum ikhlas masih ada penghalang di hatinya, masih belum rela. Terlihat saat mengucap kata ikhlas tapi masih ada kata tapi di akhir kalimatnya.
Ikhlas berasal dari kata akhlasha yang merupakan bentuk kata kerja lampau transitif yang diambil dari kata kerja intransitif khalasha (خَلصَ) dengan menambahkan satu huruf ‘alif (أ). Bentuk mudhâri‘ (saat ini) dari akhlasha (اَخْلَصَ) adalah yukhlishu (يُخْلِصُ) dan bentuk mashdarnya yaitu ikhlash (إِخْلاص). Kata tersebut berarti, murni, bersih, jernih, tanpa campuran. Ikhlas adalah melakukan amal perbuatan syariat yang ditujukan hanya kepada Allah secara murni atau tidak mengharapkan imbalan dari orang lain.
Dan ini ilmu yang akan selalu saya pelajari dan dapatkan setiap hari. Belajar bagaimana untuk ikhlas setiap saat baik mendapatkan musibah atau kenikmatan itu sendiri. Ikhlas itu memang sulit tapi segalanya harus dicoba dan diterapkan, apalagi bila kita kehilangan orang atau sesuatu yang disayangi atau bahkan kita cintai.
Banyak orang mengatakan bahwa kunci Ikhlas itu adalah "sabar".
itu semua didasari atas surat الَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا اِنَّا ِللهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ .البقرة
"Bagi mereka apabila menghadapi sesuatu musibah (yang menimpa=baik senang/susah), maka berpeganglah (katakanlah) sesungguhnya itu daripada Allah dan kepadanya harus dikembalikan."
itu semua didasari atas surat الَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا اِنَّا ِللهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ .البقرة
"Bagi mereka apabila menghadapi sesuatu musibah (yang menimpa=baik senang/susah), maka berpeganglah (katakanlah) sesungguhnya itu daripada Allah dan kepadanya harus dikembalikan."
Kita tuh datangnya dari Allah, maka kepada Allahlah kita harus kembali.
Susah senang daripada Allah, maka kepada Allah harus dikembalikan, tiada sesuatupun yang harus menjadi hak kita kecuali semuanya adalah hak Allah semata-mata. Susah itu merupakan rahmat dan senang itu merupakan nikmat.
Susah senang daripada Allah, maka kepada Allah harus dikembalikan, tiada sesuatupun yang harus menjadi hak kita kecuali semuanya adalah hak Allah semata-mata. Susah itu merupakan rahmat dan senang itu merupakan nikmat.
Setiap kali kita mengeluh atas apa yang diberikan Allah kepada kita, baik dalam kehidupan sehari-hari, masalah keuangan, masalah percintaan, masalah pekerjaan, masalah sekolah, masalah keluarga ataupun masalah-masalah lainnya, itu memang manusiawi karena Allah menciptakan akal,pikiran dan perasaan yang sewaktu-waktu bisa lelah. Lelah karena pekerjaan yg begitu banyak, lelah karena terus-terusan tidak bisa mengatur uang, lelah karena dia/mereka tidak mengerti kita, lelah karena ayah/ibu yang tak kunjung sembuh dari penyakitnya, dll. Tapi tahu kah kita bahwa Allah memberikan itu karena kita tidak sabar, tidak ikhlas atas apa yg diberikan dan kurang bersyukur? Selalu ingat bahwa kita akan merasa ikhlas = sabar ketika kita senatiasa berdoa dan berusaha kepada Allah SWT.
Dan pelajaran ikhlas yang paling berharga adalah ketika kita kehilangan sesorang atau sesuatu yang amat berarti untuk hidup kita. Ingatlah bahwa semua itu dalam bentuk wujud yang kapanpun bisa hilang dan takkan pernah terganti. Ikhlaskan apa yang bukan menjadi hak kita dan selalu berpikir positif apapun yg bukan milik kita adalah yang terbaik untuk kita. Ikhlaslah dari mulai hal terkecil dan hasilnya akan menjadi besar buat hidup kita :)
0 coment�rios:
Posting Komentar
thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)