Iya seharusnya bukan judul itu yang saya pakai tapi inilah yang saya lihat dan rasakan. Hampir setiap tahun belakangan ini saya mendokumentasikan kegiatan idul adha, dari awal hingga akhir. Selain karena tugas dan tanggung jawab juga sebagai bahan perenungan saya pribadi. Masya Allah betapa sedihnya saya melihat kambing, domba atau sapi-sapi yang akan diqurbankan yang diikat berada disekeliling atau dihalaman masjid. Setiap malam selalu menyerukan "embe","moo". Belum ditambah dengan suara gema takbir. Iya tapi ini semua perintah Allah yang harus dijalankan dan kali ini memang menimpa hewan-hewan yang diperintahkan Allah. Allah Maha Adil, Allah Maha Bijaksana dan Allah Maha Besar. Betapa hebatnya hewan-hewan itu mengikhlaskan semua yang ia punya hanya untuk mengisi perut-perut manusia. Subhanallah. “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari’atkan penyembelihan Qurban supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka Rabb-MU adalah Allah yang satu karena itu berserah dirilah kamu kepada-NYA. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh.” (Qs. Al-Hajj (22): 34)
Setiap tahun selalu ada kejadian yang membuat saya tersentuh dan selalu berkaca-kaca. Setiap mendokumentasikan, saya melihat air yang menetes pelan. Saya melihat sapi itu menangis, meneteskan air mata. Air matanya turun perlahan hingga ia siap dibaringkan. Allahu Akbar saya tahu apa yang akan dirasakan olehnya. Apalagi gema takbir yang berkumandang, menyuruhnya untuk ikhlaskan karena Allah. Ia juga mencintai Allah. Rasanya ingin menutup segera lensa kamera, kemudian memeluknya erat dan membisiknya "semua akan baik-baik saja" via Twitter : @dudeph itulah sebabnya ajaran Islam meminta kita memperlakukan sapi yg akan dikurbankan dg baik, a.l dg memberinya manisan/gula2 (in reply to dudeph).
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah. (Qs. Al-Kautsar, 108: 2). Ini potret paling mengharukan sepanjang saya mengabadikan gambar-gambar.
Ingatlah berqurban semata-mata bukan untuk menyakiti mereka (hewan-hewan), tapi untuk membahagiakan orang-orang yang membutuhkan daging-daging mereka (fakir miskin). Sesungguhnya Allah Maha Adil dan Mengetahui. “Tidak beriman kepada-Ku seorang yang tidur malam dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya lapar dan dia mengetahui” (HR. Bazzar dan Thabarani, Hadis Hasan).
0 coment�rios:
Posting Komentar
thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)