Pagi ini saya dibacakan artikel yang cukup menarik oleh seorang teman kantor. Menyentuh dan memang hal itu benar adanya. Sejenak menjadi perenungan.
Kenapa kaca spion kendaraan itu dibuat dengan ukuran yang kecil? Karena saat berkendara kita bisa lebih fokus liat ke depan dan tidak terlalu sering memperhatikan kendaraan yang ada di belakang, sesekali saja hanya sebagai acuan untuk bisa berkendara sesuai dengan jalurnya. Kalau ada yang memotong jalan kita, kita bisa mengelak atau mengantisipasi segala kemungkinan. Bayangkan kalau tidak ada kaca spion itu.
Sama dengan hidup kita, kaca spion itu adalah "masa lalu". Kita yang bisa membuat sendiri ukuran kaca spion itu. Kalau dibuat lebih lebar kita akan selalu melihat kebelakang dan takut akan menatap masa depan, selalu melihat masa lalu, melirik terus kebelakang karena takut apa yang ada di depan. Kalau dibuat dengan ukuran kecil itu hanya sebagai acuan untuk selalu melihat ke depan, sesekali saja melihat ke belakang. Dengan itu, kita akan lebih berani, lebih fokus untuk melangkah ke depan. Takut? hanya sesekali saja. Selagi kita bisa mengendarai itu dengan baik, semua akan baik-baik saja. Takut itu suggesti jadinya, yang tadinya tidak akan terjadi malah terjadi. Tapi jangan terlalu kecil sehingga kita tidak tahu apa yang telah terjadi di belakang. Kita yang mengendarai hidup ini, bukan hidup yang mengendarai kita. Kaca spion itu bagian dari evaluasi diri kita. Kalau selalu melihat yang di belakang, ya melangkah ke depan tidak tentu arah. :)
0 coment�rios:
Posting Komentar
thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)