Sepertinya berita ini sedang ramai di kalangan anggota dewan dan juga masyarakat seluruh Indonesia. Berita kemewahan yang ada di gedung yang katanya "wakil rakyat". Apakah mereka seorang wakil rakyat atau sebagai penikmat fasilitas kemewahan? Rasanya beda tipis. Mulai dari jutaan, ratusan juta, milyaran bahkan hingga triliun. Itu yang dikeluarkan uang apa daun ya? Sebenarnya fasilitas dan pembangunan gedung yang cukup mewah untuk siapa dan apa?
Saya memang sempat setuju dengan pernyataan salah satu anggota wakil rakyat ya karena memang benar.
"Pembangunan ini kan tidak setiap tahun. Toh juga ini untuk jangka panjang. Jadi ngga setiap bulan untuk pembangunan gedung".
Pernyataan tersebut memang ada benarnya, tapi setelah saya perhatikan dan telusuri lebih jauh, misalnya gerombolan pendemo yang merusak pagar dari lembaga tertinggi di Indonesia itu, nggak sedikit juga biaya yang keluar. Nyaris puluhan atau ratusan juta? Belum dengan embel-embel yang lain. CPD!
Saya tidak menyalahkan siapa-siapa. Saya juga belum tentu benar karena belum pernah masuk dan menjabat disana. Apa saja yang dilakukan atau apa saja yang dikeluarkan. Saya juga sebagai rakyat cuma kecewa. (titik). Tapi saya juga pernah menjabat peranan yg cukup bagus diberbagai organisasi/ himpunan. Setidaknya saya tahu betapa berat godaan tumpukan uang dan fasilitas dibandingkan dengan keringat yang dikeluarkan. Hmhm apa harus seperti itu?
Belakangan ini juga santer terdengar mengenai "Kursi Panas Para Wakil Rakyat". Disebut-sebut satu kursi aja senilai puluhan juta. Satu lho, bagaimana kalau dalam satu ruangan gedung itu terdapat 50 kursi? Itung aja deh sendiri berapa uang yang dikeluakan untuk kursi satu ruangan saja. Kalau ada 20 ruangan berapa coba? Ayoo itung-itung... Saya memang tidak begitu paham dengan dunia politik di Indonesia, pemikirannya sih lebih tepatnya. Sebenarnya yang salah siapa? Ini ibarat majas Totum pro parte, saya memang menyakinkan bahwa hanya sebagian saja yang melakukan hal-hal tidak baik, tapi nama "wakil rakyat" kena imbas semua. Banyak diantara mereka yang berprestasi, atau senanstiasa memperatikan rakyat dan benar-benar wakil rakyat, tapi malah bukan itu yang diperlihatkan.
Kursi yang sama-sama dipakai untuk duduk saja sudah menghabiskan dana besar. Senyaman apa ya? Atau jangan-jangan nyaman untuk tidur saat rapat? #upps. *nyengir*
Lalu bagaimana jika disana diberikan kursi/bangku kayu rapuh yang sekarang sedang dipakai oleh anak-anak sekolah dipedalaman? Masih mau menjabat? Hmmm, Miris memang..
Saya yang hanya sebagai rakyat biasa, merasa sangat kecewa kepada beliau-beliau semua. Diatas semua kesenangan dan kemewahan masih banyak rakyat-rakyat yang tunawisma, kelaparan, pengangguran,nggak sekolah, lalu bagiamana dengan nasib mereka? Saya yakin, mereka tidak menuntut rumah mewah tapi rumah yang bisa mereka tempati dengan nyaman, butuh subsidi pemerintah untuk menyalurkan sembako atau bantuan makanan, butuh cepat dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) bukan malah dimakan sendiri serta butuh renovasi sekolah yang rusak, butuh lapangan pekerjaan walaupun cuma jadi OB/OG (office boy or office girl) bahkan tukang sampah sekalipun, mereka itu butuh perhatian bukan cuma bisa debat gara-gara makan uang rakyat. Coba deh berdebat gara-gara program anak asuh, rebutan mau mengasuh, siapa yang mau ngasuh anak-anak jalanan atau anak-anak yang ada panti asuhan? Atau berdebat gara-gara sembako yang kurang , dan lain-lain. Rasanya kami semua diperhatikan :). Kebahagian kami adalah diperhatikan.
Saya tidak menyalahkan sepenuhnya terhadap belaiu-beliau disana. Setidaknya saya memberikan gambaran besar tentang ini. Betapa mirisnya melihat situasi ini, berita ini yang terus jadi buah bibir orang banyak. Kemewahan dibalik sebuah gedung. Saya tahu bahwa semua itu duniawi. Siapa yang tidak tergoda? Maaf buat orang tua teman-teman atau saudara-saudara yang berkerja / mencari nafkah dalam gedung tersebut. Ini cuma sebagai gambaran pendapat rakyat terhadap situasi ini. Semoga teman-teman yang akan memasuki gedung dan bertindak sebagai wakil rakyat kelak adalah orang-orang yang memiliki rasa empati dan juga simpati terhadap orang lain. Saya tahu betapa susahnya berada di lingkungan yang tidak sepaham dengan kita. Bagaimanapun kita sama dan berhak diperlakukan sama. Semoga ada perubahan menuju lebih baik, ngga cuma partai yang ada perubahan tapi rakyat juga ;) *cheers!
merdeka....!!!!!
BalasHapushiahahahah kalo mikirin kek begituan langsung botak pala ane, abisnya dikritik pedes pun adem ayem aje...
rempongan...
nice post!
btw, serius amet :D
hahaha :D
BalasHapuslagi bener berarti otak gw nih :))
seperti kata pandji dalam buku nasionalisme. mulai dari diri kita aja ah.susah soalnya kalo ngarep dari para wakil rakyat mah.
BalasHapusgelas yg udah penuh ga akan bisa untuk diisi lagi, sama seperti para wakil rakyat yg ngerasa dirinya lebih pinter daripada rakyat yg diwakilinya. lbh pinter drpd mahasiswa yg demonstrasi.
well,sebaiknya kita mulai dari hal terkecil dan dr diri sendiri.
merdeka!!
wah,, semoga para wakil rakyat membaca blog teh dedeph,, biar terbuka alam bawah sadar mereka,, amiiiinn...
BalasHapushahaa amin amin :)
BalasHapuspngen banget, tapi apa artinya serang rakyat biasa?
tidak akan habis cerita tentang wakil rakyat.. bahkan yang baik pun kadang dikerjain sama yang lain. semoga suatu saat nanti akan lebih baik.. amin..
BalasHapussalam,
rachmatullah
tas handmade
Udah sih, biarin aja. Sekarang rakyat lagi pada usil, mencak-mencak sama DPR. Berempatilah sedikit sama mereka. Kasihan kerjanya berat, apalagi badan anggaran. Selain itu, itu demi kewibaan, harkat, martabat Indonesia di mata internasionl. Masa, kursinya kursi kayu atau kursi plastik cap "Lion Star" ...
BalasHapus(Sebelum komen, dihipnotis dulu sama Uya Kuya)
-____-"
hahhaa
BalasHapusgpp atuh, biar nyenyak tidurnya kalau lagi rapat... :p
duh empuk banget tuh kursi kayknya,, haha