Sudah lama ya nggak corat coret disini, maklum sibuk. ha. ha. Kali ini saya kembali mau menceritakan perjalanan saya ke luar kota. Ini traveling saya ke kota yang sudah lama tidak saya kunjungi. Tepatnya hari Minggu [15/4/2010] saya memutuskan untuk mencuri waktu ditengah-tengah skripsi dan liburan saya pasca tidak lagi bekerja bersilaturahmi ke kota yang cukup berpengaruh buat saya, kota Medan. Awalnya memang ngga berniat untuk terbang dalam waktu dekat, berhubung tiket obral akhirnya memutuskan untuk pergi kesana. Maskapai yang sudah tidak asing untuk mengobral tiketnya, sebut saja "Air Asia". Saya memutuskan untuk berlibur kesana bersama adik bungsu saya, beruntung dia juga sedang libur. Nah, maskapai ini mempermudah saya untuk terbang kesana. Maskapai ini sudah tidak lagi berangkat dari Jakarta, langsung dari Bandung (BDO) - Medan (MES). Kenapa Medan nggak kota lain? Pertama, memang orangtua saya masih tinggal disana. Kedua, sudah hampir 4 tahun saya tidak berkunjung kesana dan sudah lama tidak bertemu teman-teman lama sejak SMP. Ketiga, ingin menikmati kehangatan suhu kota Medan. hehe. Keempat, walau saya bukan penduduk asli sana, justru saya bisa eksis gara-gara kota ini, seperti memanggil saya 'butet', 'medan' atau apapun deh yang berbau Medan.
Maskapai kesukaan saya |
Nah, tepatnya tanggal [15/4/2012] pukul 5.45 pagi, kami terbang menggunakan maskapai tersebut. Waktu tempuh Bandung - Medan, sekitar 2 jam WIB, sangat kontras sekali saat saya menggunakan jalan darat dengan waktu tempuh sekitar 3 hari, 3 malam :D. Mari kita traveling.. Rindu Medan ya rindu kenangan..
Hello Medan :) |
Kurang lebih pukul 8 pagi kami tiba di kota yang terkenal dengan "Horas" dan logat yang kencangnya. Saat turun dari pesawat, kami sudah disambut dengan teriknya matahari pagi dikota ini. Buru-buru untuk menurunkan resleting jaket dan bersiap untuk kembali tempur bersama matahari. Suasana ini juga yang saya rindukan. Turun dari tangga pesawat, saya masih harus menunggu bis untuk mengantarkan saya dan adik saya menuju pintu "welcome atau selamat datang di bandara polonia". Setelah itu saya sudah disambut ayah saya yang sudah cukup lama menunggu. Ciri khas ayah saya adalah kalau jalan-jalan pas nanya, "mau makan dimana kita?" makanya kami nggak takut kalau belum sarapan pagi ;p. Akhirnya ayah kami mengajak kami ke lontong favorit orang Medan, "Lontong Kak Lin". Sebagai informasi, saya mengalami kesulitan mencari makanan berjenis lontong sayur di kota Bandung. Hanya beberapa saja. Soalnya disini (red:bandung) banyaknya lontong kari. Tetap beda nikmatnya.
Lontong Kak Lin terletak di Jalan Cik Ditiro, tepatnya di depan SMA Negeri 1 Medan. Nuzulina atau yang akrab disapa kak Lin sudah mulai menjual lontong sejak tahun 1994. Tempat ini buka dari 6.30 pagi hingga 18.00 sore. Lontong Kak Lin ini memiliki menu spesial yaitu lontong sayur dan pecal yang merupakan makanan favorit disini selain itu masih banyak lagi seperti lontong mie atau lontong tahu, dll. Lontong sayur ya sama seperti lontng sayur yang lain, menu sayur dan juga telur bulat. Kalau lontong pecal, ya lontong dengan sayur pecal dan bumbu pecal. Sambal yang manis pedas khas 'sumatera' menjadi penambah selera warga Medan ataupun wisatawan yang datang kesini, termasuk saya. Kalau masalah harga, berapa ya? Ayah saya sih yang bayar. hehe. Lontong ini sekitar 10-20an se porsi tergantung porsinya juga. Satu lagi yang bikin warung ini tambah 'hot' buat saya adalah suasana yang ramai, cuaca yang panas, juga menambah selera makan lebih tinggi. haha. Makanya, kalau main ke Medan jangan lupa mampir ya. :D Bagi saya sebagai pecinta lontong sayur, untuk masalah rasa jangan dikhawatirkan, lezat :9...
(bersambung...)Lontong Kak Lin |
0 coment�rios:
Posting Komentar
thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)