Pertama ke luar negeri? Wah, itupun berlaku untuk saya, lho. Sejak dulu saya sudah memiliki paspor, tapi belum kesampaian untuk menghiasi isinya dengan cap negara-negara lain. Sebenarnya saya sih masih ingin mengeksplor Indonesia lebih dalam. Mencoba sesuatu yang baru itu adalah sebuah tantangankan?
Trip ini muncul karena berawal dari wacana sederhana teman-teman kantor untuk liburan hemat dan singkat ke Malaysia. Akhirnya sebagai bos travel dadakan, saya membuat rencana atau itinerary tempat manakah yang akan kami tuju. Saya sendiri belum pernah mengunjungi Malaysia sebelumnya. Berbekal dari hobi traveling, membaca blog-blog orang, serta peta digital akhirnya hari per hari pun terselesaikan. Membuat itinerary tanpa pernah mengunjungi negaranya adalah hal yang susah-susah gampang, tapi selain percaya pada kemampuan pribadi, percaya juga pada peta digital yang semakin lama semakin canggih. Selain itu, saya juga bertanya kepada beberapa teman yang pernah ke sana dan tinggal di sana.
Perjalanan kami ke Malaysia dan Singapura kali ini low budgeting artinya explore sendiri tanpa guide. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3,8 jutaan termasuk tiket pesawat ke KL dan Singapura. Untuk ke Malaysia dan Singapura atau negara ASEAN tidak diperlukan visa dari Indonesia, gratis. Tiket pesawatpun sudah dipesan jauh-jauh bulan, maklum perjalanan kali ini tidak sendiri, berdua, atau bertiga tapi berenam belas. hahaa 😁 Selain bersama teman sekantor, beberapa diantaranya ada yang membawa keluarga, anak atau istri juga. Maka sebagai "bos travel" saya harus memastikan semua tujuan, transportasi, akomodasi, dan tempat makan semua sudah lengkap dan jelas. Dari Bandung ke Kuala Lumpur kami mengambil penerbangan pagi pukul 08.40 dan sekitar 2 jam tiba di Kuala Lumpur. Saya melupakan satu hal bahwa zona waktu Indonesia dan Malaysia itu berbeda satu jam, Malaysia lebih cepat dari Indonesia. Alhasil kami tiba pada pukul 11.40. Saya baru pertama kali menginjakkan kaki di Bandara Husein Sastranegara degan tujuan Internasional dan bandara ini sudah direnovasi. Ruang tunggunya pun kini secantik bandara lain, nyaman, dan cukup besar.
Perjalanan dari Bandung ke Kuala Lumpur membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Kami tiba di Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) sekitar 11.40 waktu Malaysia. Pertama tiba di Bandara, langkah pertama mendatangi imigrasi setempat. Hmhm.. akan ditanyakan apa ya? Isu sana sini akan diwawancara ini itu, eh sampai waktu saya dipanggil, hanya dicap saja. :D Sebagai informasi, KL ini juga menjadi tempat transit berbagai negara maka tak heran jika antrian di imigrasi cukup panjang, bisa menghabiskan waktu 15-30 menit lho. Sayangnya, di imigrasi no pict jadi bayangkan saja panjangnya ya. 😄
Giliran saya menunggu beberapa teman yang masih setia berdiri di antrian, karena kami rombongan jadi harus saling menunggu agar tidak berpencar. Setelah itu, barulah kami mengambil koper untuk menuju pintu keluar Bandara KLIA2. Sebagi informasi bahwa KL memiliki dua bandara KLIA dan KLIA2 maka kalian harus tahu menggunakan maskapai dan turun di terminal berapa. Kalau maskapai low price biasanya akan turun di KLIA2 :D Informasi tentang KLIA2 bisa didapatkan di websitenya mereka. http://www.klia2.info/
Selamat Datang di Malaysia. Tak lupa kami berpose di depan Bendera Malayia sebagai bentuk nyata kalau sudah tiba di sini. hehehe Sesuai dengan rencana kami akan menggunakan transportasi KLIA Express menuju KL Sentral. Ini kereta api cepat menghubungkan Bandara KLIA2 ke Pusat kota. Harga untuk transportasi ini 35 RM sekali jalan atau 110 RM untuk bolak-balik. Jika Anda belum yakin akan pulang jam berapa, saran saya memilih untuk satu kali perjalanan. Kereta KLIA Ekspres ini ada setiap 20 menit sekali dan 33 menit sampai di Stasiun KL Sentral. Jadi, jika tertinggal jam yang anda pilih, bisa ikut dipemberangkatan selanjutnya. Jadwal KLIA Ekspres ini juga bsa dicek di http://www.klia2.info/rail/klia-ekspres/klia-ekspres-schedule-from-klia2-to-kl-sentral. Untuk memastikan jam berapa saja kereta ini tiba di stasiun. Selain KLIA Ekspres anda juga bisa menggunakan taksi online, bus menuju KL Sentral dengan tarif yang relatif lebih murah 10-12 RM. Namun, waktu perjalanan 1-1,5 jam untuk sampai di KL Sentral.
Setelah tiba di Stasiun KL Sentral terlihatlah penuh sesak dan antrian ratusan orang yang ingin menuju beberapa tempat. Jika di Indonesia sudah tanggal merah maka di Malaysia tidak. Hari besar jatuh di Jumat, 22 Septembernya. Maka, terlihat banyak orang yang masih beraktivitas. Jika datang ke sini pastikan anda sudah tahu akan naik apa dan akan kemana ya. Jika tidak, akan bingung. Tapi di sini kalian akan menemukan banyak peta tujuan yang dipasang di hampir setiap transportasi. Di KL Sentral ini tidak hanya terdapat KLIA Ekspres saja tapi ada juga Rapid KL, KTM, KTM Komuter, dan KL Monorel. 😊 Info Transportasi: http://www.klsentral.com.my/conn_main.aspx
Di KL Sentral ini juga banyak terdapat restoran siap saji, café atau restoran yang bisa Anda pilih untuk alternatif makan siang. Kami memilih Meals Station. Ini hasil saya browsing dari berbagai blog dan katanya harga terjangkau kantong. Letaknya memang agak menyempit di jalan namun masih terlihat dari dalam Stasiun KL Sentral. Setelah dilihat harga relatif murah dan masih sesuai dengan lidah Indonesia. hahaa
Setelah selesai kami bergegas untuk menuju hotel dan check in karena waktu sudah menujukkan pukul 14.30 waktu KL. Berdasarkan google map jarak KL sentral dan hotel kami adalah 650 meter. Kami memutuskan untuk jalan kaki menyusuri jalanan. Namun ternyata kami diajak muter-muter. Saya bersama teman menyusuri sendiri jalanan yang tinggal 250 meter lagi. Karena kami rombongan akhirnya tidak melanjutkan jalan kaki dan menggunakan taksi online sebagai alternatif. Dijemput di Plaza Central menuju Brickfield KL Sentral. Ternyata memang hotel kami dekat dari sana. Maklum baru pertama. Kami mengeluarkan 3 RM dari Plaza Central ke Signature Hotel.
Sesampainya di Hotel ternyata ada kendala pada saat check-in bahwa dua kamar hotel kami tidak terdaftar padahal sudah lunas. Kami pesan melalui aplikasi booking online. Setelah 45 menit berlalu barulah kamar kami semua tersedia. Ingat yah, bahwa pelayanan di sana tidaklah seramah di Indonesia maka jangan kaget. hehee Maka pastikan bahwa semua pemesanan sudah diterima/verifikasi oleh pihak hotel ya. Kami menginap di Siganture Hotel belakang stasiun KL Sentral dan ternyata dekat kawasan little india. hahaa rezeki emang gak ke mana :D Penginapan kami tidaklah kelas berbintang namun cukup untuk kami beristirahat. Nah, karena ada kawasan India maka jangan heran kalau merasakan ada di negara India. hahaa Oleh karena waktu kami tersita oleh proses check-in yang lama, maka ada beberapa tujuan perjalanannya kami ubah untuk ke hari lain. Semoga sih masih keburu ya.
Sebelum tiba di Malaysia ada beberapa tips dari saya ketika akan trip atau traveling tanpa guide.
- Cari Maskapai penerbangan yang sesuai dengan kantong Anda. Persiapkan tanggal kapan pergi dan akan pulang. Ini juga penting untuk Anda yang ingin mencari harga tiket promo. Selain via travel online, Anda juga bisa mengunjungi beberapa pameran travel fair yang bisa mendapatkan maskapai bintang 5 tapi harga promo.
- Persiapkan paspor dan pastikan paspor Anda masih berlaku maksimal 6 bulan pada saat penerbangan. Sesampainya di sana Anda akan dicek atau validasi data di imigrasi asal dan tiba, misalnya Malaysia.
- Mempersiapkan Peta Wisata. Untuk mencapai daerah yang kita tuju, harus tahu kita menginap di mana dan akan kemana saja. Peta wisata tak lagi seperti dahulu sudah ada aplikasi peta digital yang memudahkan anda mencari lokasi.
- Mempersiapkan Peta Transportasi Umum. Di Malaysia sudah banyak transportasi umum menggunakan MRT, LRT, atau Bus Gratis yang diperuntukan untuk wisatawan. Asalkan kita tahu dari mana dan akan kemana. Transportasi Bandara ke pusat kota atau transportasi selama perjalanan di sana. Cek dan download peta: https://www.klia2.info/rail/klang-valley-rail-system/
- Mempersiapkan aplikasi transportasi online. Ini juga sangat penting saat anda berada di sana, jika butuh mendadak tak ada lagi transportasi umum, Anda bisa menggunakan aplikasi online saat di sana, misalnya GRAB. Karena transportasi umum beroperasi hanya hingga pukul 10 malam. Perlu diketahui bahwa kebanyakan mobil di sana adalah city car, jikalau anda dalam jumlah banyak, harus memesan beberapa kali atau dibeberapa ponsel gengam (handphone).
- Tempat penginapan dekat pusat kota atau transportasi umum. Ini juga menjadi hal yang penting. Untuk memudahkan Anda berjalan tanpa guide di sana, pastikan bahwa penginapan Anda dekat dengan Transportasi Umum atau Stasiun. Karena kebanyakan wisatawan di sana memilih berjalan kaki ke stasiun ketimbang dengan taksi atau kendaraan sewa. Lebih memungkinkan anda memilih KL Sentral sebagai alternative untuk bermalam di Kuala Lumpur, karena memudahkan anda untuk menuju ke lokasi yang ingin Anda tuju.
- Mempersiapkan uang Ringgit dalam jumlah cukup. Karena tak banyak dijumpai Money Changer di setiap perjalanan hanya di tempat tertentu, seperti Mall, Stasiun, atau Hotel. Harganyapun akan berbeda dengan Anda menukar di Indonesia.
- Mendaftarkan Paket Data Internet. Bagi seorang pengguna data internet adalah hal yang penting untuk memiliki paket data, selain untuk berkomunikasi juga untuk kepentingan lainnya. Di Malaysia sinyal yang cukup stabil digunakan adalah Telkomsel dan XL karena sudah bekerja sama dengan Indonesia. Sebaiknya, mengaktifkan paket data dari Indonesia saja agar lebih aman.
- Siapkan Steker Kaki 3. Berbeda dengan di Indonesia di Malaysia dan Singapura, instalasi colokan listriknya bukanlah berkaki 2 melainkan berkaki 3. Ini juga berlaku di tempat menginap. Maka sebelum menyesal, bawa steker kaki 3 untuk mengisi semua daya elektronik agar perjalanan anda terekam dengan baik dan ketika diperlukan saat urgent kehabisan baterai karena power bank tak sempat diisi. 😃
Nah, bagaimana? Sudah siap menjelajah negeri sebrang tanpa guide? 😊 Canda tawa bersama teman-teman akan jadi pelipur rasa letih selama perjalanan lho. hehehe. Selamat traveling ya guys! 💋 💜 🙋
..to be continued..
Baca Juga ↓↓
Part 2: Menyusuri Masjid Jamek https://www.jumantaradikara.web.id/2017/10/traveling-ke-malaysia-part2.html
Mba,,,aku mw tanya tanya donk,,,ada direct email yang bisa dihubungi ga?
BalasHapussilakan. cek di bio saya saja kak. 😁
Hapusberapa hari mba di malay, btw perlu visa jgkh mba? jadi pengen jg travelling.
BalasHapusMbak @Dwi: klau dari Indonesia ke negara2 ASEAN gak perlu visa mbak, gratis. Hanya siapkan passport saja. :D Saya disana 4 hari 3 malam, 1 hari di Singapura tp tidak menginap, just PP aja. Ayo traveling ehhehee
BalasHapusItu kalau d singapore tdk nginap, pihak imigrasi tdk minta alamat tempat tinggal yah di singapore
Hapus@anjhei : jelaskan saja bahwa one day trip dan tunjukkan tiket pp nya. tapi saya sih alhamdulillah aman, gak ditanya2 ;)
BalasHapusHai kak bagi itinerary nya donk hehhee..
BalasHapusAtau ada sambungannya Carita nih ditunggu....
Soalnya aku jg mau ke sana n ke Singapura jg cm sehari PP...
Makasih kak
Haii mbak Dian. Boleh kontak saya aja langsung ke email. Sambungannya tentu saja ada, http://devifabiola.blogspot.com/2017/10/traveling-ke-malaysia-part2.html ;)
BalasHapusDi setiap postingan ada part-part nya yang bias dibaca
Terima kasih sudah berkunjung ya...
Thank info nya, ado contac yg bisa bantu sharing kembali
BalasHapussama2 mbak.. silakan kontak saya viavemail devifabiola@gmail.com 😊
HapusThank ya, ada contac yg bisa bantu sharing
BalasHapusMantep Jalan jalannya, Saya lagi di Malaysia nih 6 Hari..muter muter bus go kl..enak gratis..hehe
BalasHapus@Rahadian sulistiono : heheh betul..betul.. iya gratis ya ;)
BalasHapusselamat mengexplore malaysia